3.599 Preman Diciduk: Operasi Berantas Jaya Polda Metro!

Admin

27/05/2025

3
Min Read

On This Post

JAKARTA, MasterV – Polda Metro Jaya, bersinergi dengan jajaran polres, telah berhasil mengamankan 3.599 individu yang terlibat dalam praktik premanisme dengan berbagai modus operandi. Penangkapan ini merupakan hasil dari Operasi Berantas Jaya 2025 yang berlangsung intensif dari tanggal 9 hingga 23 Mei 2025.

Kombes Pol Wira Satya Triputra, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, menjelaskan bahwa akar permasalahan dari tindakan kriminal ini sebagian besar adalah faktor ekonomi. Motivasi ekonomi menjadi pendorong utama bagi banyak pelaku.

“Motif ekonomi menjadi alasan yang paling mendasar. Jika kita telaah lebih dalam, motif ini memiliki cakupan yang sangat luas. Pembahasannya bisa sangat panjang,” ungkap Wira saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Senin (26/5/2025).

Lebih lanjut, Wira menyampaikan pandangannya bahwa para pelaku umumnya mencari keuntungan pribadi atau kelompok tanpa mempedulikan dampak negatif yang ditimbulkan terhadap masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, AKBP Putu Kholis Aryana, Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, menambahkan bahwa motif lain yang sering muncul, khususnya pada preman yang bernaung di bawah organisasi kemasyarakatan (ormas), adalah upaya untuk menunjukkan eksistensi.

“Seperti yang disampaikan Bapak Direktur, selain motif ekonomi, ada juga motif untuk kepentingan pribadi, serta indikasi pamer eksistensi antarormas dalam rangka menguasai lahan untuk mendapatkan keuntungan,” jelas Putu.

Sementara itu, Kombes Pol I Ketut Gede Wijatmika, Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Metro Jaya, menyoroti isu penting terkait lapangan pekerjaan setelah Operasi Berantas Jaya selesai dilaksanakan.

Pernyataan tersebut dilontarkan Ketut sebagai respons terhadap pertanyaan mengenai evaluasi yang dilakukan oleh Polda Metro Jaya pasca-Operasi Berantas Jaya.

“Hal ini juga berkaitan dengan faktor ekonomi, yang mungkin disebabkan oleh kurangnya atau masih dibutuhkannya lapangan pekerjaan yang lebih positif,” tutur Ketut.

Ketut menyimpulkan bahwa aksi premanisme masih menjadi masalah yang signifikan di wilayah hukum Polda Metro Jaya, baik yang dilakukan secara individu maupun berkelompok.

“Ini menjadi keprihatinan bagi kami untuk menuntaskan atau menertibkan aksi premanisme yang meresahkan masyarakat,” tegas Ketut.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, sebanyak 3.599 preman berhasil diamankan oleh Polda Metro Jaya dan jajaran polres selama 15 hari pelaksanaan Operasi Berantas Jaya, dari tanggal 9 hingga 23 Mei 2025.

Namun, dari jumlah tersebut, sebanyak 3.251 pelaku mendapatkan pembinaan, dengan rincian 59 orang oleh Polda Metro Jaya dan 3.192 orang oleh polres jajaran.

Sementara itu, sebanyak 348 dari 3.599 preman telah ditetapkan sebagai tersangka dan diproses sesuai hukum yang berlaku.

Dalam Operasi Berantas Jaya ini, Polda Metro Jaya juga menetapkan 56 preman yang berkedok ormas sebagai tersangka.

Rinciannya adalah 31 orang dari PP, 10 orang dari FBR, 11 orang dari Trinusa, dan masing-masing 1 orang dari BPPKB, GMBI, GRIB Jaya, serta GIBAS.

Selama Operasi Berantas Jaya berlangsung, polisi bersama TNI dan Satpol PP menertibkan 1.804 atribut ormas yang dianggap melanggar aturan ruang publik dan 130 pos ormas.